Kamis, 13 September 2012

Dibelakang aku mengikuti sujudmu tadi siang.

Sangat kesal ketika aku tau jam telah menunjukan pukul setengah 12 siang tapi guru belum keluar juga dari kelas. Pikiranku sudah kacau, jadi yaa aku tidak memperhatikan setiap apa yang guru itu terangkan, aku sudah tidak tertarik, di pikiran ku hanya satu ingin segera cepat keluar dari kelas dan seperti biasa aku akan melaksanakan shalat dzuhur berjamaah tapi yaa bagaimana ? sepertinya hari ini aku akan melaksanakan shalat di cloter ke dua. Baru pertama kali, dan garagara guru itu -_- slalu saja korupsi waktu. 
Aku menunggu setelah beberapa menit kemudian barulah aku boleh keluar. Dengan terburu buru aku dan salah satu sahabatku berjalan menuju masjid yang terletak agak jauh dari kelas ku. Ah percuma saja aku berlari, orang lain sudah shalat berjamaah, dan aku terpaksa menunggu diluar masjid. Biasanya, yang slalu menunggu diluar seperti ini dia, karena memang anak lelaki selalu ingin terakhir. Aku lihat di sekelilingku, tapi dia tidak ada, aku lihat kedalam masjid juga tidak ada, dia pasti masih berada dikelasnya. Aku tidak terlalu berharap dia berada disini. 
Setelah teman temanku yang lain selesai melaksanakan shalat, aku langsung masuk ke masjid untuk menyimpan mukena dan sejadah disana, lalu aku berjalan ke tempat wudhu. Selesainya, aku kembali melihat ke sekeliling tapi tetpa tidak ada. hmm, sudahlah aku tak terlalu memikirnya. Aku langsung kembali ke tempat shalat. Aku langsung mengenakan mukena dan melaksanakan shalat. Pikiran ku terfokus hanya kepada Tuhan, saat itu aku memohon semoga apa yang telah aku lakukan setengah hari ini masih dalam batas wajar, dan semoga aku bisa lebih baik dari sekarang. 4 rakaat telahaku laksanakan, dan setelah aku salam, betapa terkejutnya aku ketika aku lihat di depanku sosok yang sudah sangat aku kenal, dia. Dia berada tepat di depan ku agak sedikit jauh memang, tapi setidaknya kali ini aku benar benar melaksanakan shalat bersama dia walaupun itu secara tidak langsung, dan dia berada tepat di depanku. Dia imam ku tadi siang, bagaimana nanti ? haha masih terlalu jauh aku berpikir kesana. Yang jelas aku sangat senang bisa bersujud kepada Tuhan dan itu bersamaan dengannya. :)

Rabu, 12 September 2012

Air itu kamu

Yah, aku rasa pagi ini aku sangat engga untuk sarapan, padahal aku tau aku butuh tenaga banyak untuk hari ini. Yayaa, aku pandangi saja air putih di dalam gelas dihadapanku. Bening, bahkan aku bisa melihat benda yang ada di depannya, transparan memang. Air itu sangat dibutuhkan manusia kan ? Air itu bening kan ? Oh Tuhan aku kembali ingat dia, ya air itu seperti dia, sangat dibutuhkan dan bening. Bening ? oh mungkin karena aku tau sesuatu yang bening itu transparan bukan dan cenderung bersifat asli, ya dia memang slalu memperlihatkan sifat aslinya dan apa adanya itu yang aku suka dan aku juga tidak tau mengapa dia slalu terlihat berbeda dari yang lain.
Melamun di meja makan memang membuat orang orang berkata, ''bukannya makan malah melamun'' ahh entah berapa orang yang sudah berbicara seperti itu, aku hiraukan saja. Jika aku sedang mengkhayal tak ada seorangpun yang boleh membuyarkan semuanya. Aku termasuk orang yang senang berkhayal apapun itu, dan aku juga suka mengartikan benda benda yang aku lalui. Back to air, ketika aku tau air bisa dilihat tapi tak bisa digenggam bukan ? ya memang air tidak dapat digenggam. Seperti kamu, bisa aku lihat tetapi untuk menggenggamnya itu sulit karena kamu bukan termasuk orang perasa kamu termasuk orang tawar menurut aku, karena memang begitu bukan kamu tak berasa mungkin lebih tepatnya lagi ''tidak bisa merasakan". Okelah, kesimpulannya untuk ocehanku tentang air itu pagi ini adalah, bening, tawar, tidak dapat digenggam, dan ternyata itu kamu bukan ? Nyaris mirip ._.

Selamat Pagi.

Ketika aku terbangun, aku terdiam sesaat aku pikir ini adalah hari libur dan aku bisa bersantai setidaknya. Tapi yaaa itu hanya keinginan rata rata seorang pelajar. Kemarin cukup membuatku lelah, ditambah hari ini aktifitasku semakin padat, yaa jadwal les yang membuat rambutku mungkin rontok.
Ah, ini masih pagi tak ada gunanya aku mengeluh jalani saja semuanya tanpa beban. Aku menatap layar ponselku cukup lama, masih nothing. Tidak ada satu sms pun masuk ke hp ku, khayalanku sebelum tidur memang bisa dikatakan tinggi, aku slalu berkhayal aku bisa menerima ucapa selamat pagi dari kamu. Tapi hal inilah yang paling aku benci ''ketika aku sadar'', ketika aku sadar kalau itu hanya khayalanku.
Aku beranjak dari tempat tidur, untuk mengambil air wudhu. Air yang dingin itu cukup membuat mataku menjadi lebih membuka dan merasa lebih segar. Apalagi setiap aku membasuh bagian muka, sangat dingin tapi segar. Setelah itu, aku langsung melaksanakan shalat shubuh. Aku tau pikiran ku harus ku fokuskan hanya untukNya. Setelah selesai, aku berdoa "Tuhan, lancarkanlah semua aktifitasku, keluargaku, dan juga orang orang yang berada didekatku, dan untuk orang yang aku sayang. Tuhan, terimakasih karena Engkau masih memberiku nafas, memberiku kekuatan sehingga aku masih bisa bernafas pada pagi hari ini. Tolong jaga aku, kedua orang tua ku, keluargaku, dan untuk orang yang aku sayang termasuk sahabat sahabatku. Ketika pagi aku tak selalu bisa memberi ucapan selamat pagi kepadanya, tapi Tuhan tolong buatlah dia tau lewat apapun itu kalau disini selalu ada orang yang diam diam memperhatikannya, ucapkanlah selamat pagi kepadanya mungkin lewat embun itu atau mungkin lewat dinginnya pagi ini. Aku hanya ingin mengucapkan ''selamat pagi, semoga semua aktifitasmu di hari ini diberi kelancaran dan kamu berada dalam lindunganNya''
Aku tau Tuhan mendengar semuanya :)

Tentang waktu bahkan kita ^^

Waktu terkadang tak adil, disaat aku masih ingin menikmati hari hariku, justru aku rasa waktu itu begitu cepat. Tapi sebaliknya disaat aku mulai bosan dengan waktu, waktu justru berjalan lambat sekali. Tapi aku slalu menunggu waktu, waktu dimana aku bisa berada disamping kamu dan aku bersandar di bahu kamu lalu aku tertawa karena semua canda kamu dan ketika aku melihat wajah kamu, disitu juga aku melihat senyum kamu. senyum yang kamu tunjukan hanya untuk aku, senyum kamu untuk aku.
Kapan yah duplikat waktu tersebut akan terulang kembali ? aku harap bukan hanya senyum kamu yang akan kamu berikan khusus untukku melainkan hati, dan juga sayang kamu yang takkan pernah pudar untukku walau waktu akan terus berjalan. Karena setau aku, waktu tidak peduli siapapun dan apapun yang mereka rasakan waktu pasti akan tetap berjalan.
Dan jika waktu itu tiba aku akan mengemas semua senyum, hati dan rasa sayang kamu untukku. Dani biarkan waktu terus berjalan dengan kemasan senyum, hati dan sayang kamu ditanganku, akan slalu kugenggam dan takkan kulepaskan :)

For MyBesties :)

Tadi ada seseorang yang  bercerita kepadaku tentang dirinya sendiri, lalu ia bertanya "sampai kapan yah aku bertahan untuknya padahal aku sudah mulai jenuh dengan semua sikapnya ?" dengan nada sedikit mengeluh dia mengutarakan semuanya, dia salah seorang sahabat ku. Lalu aku jawab "mau sampai kapan kamu membohongi perasaan kamu ? lebih baik akhiri saja semuanya daripada menyakiti perasaan orang dan kamu sendiri" lalu dia menjawab "sudah aku coba tapi dia slalu menahanku untuk pergi". Batinku berbicara, andai saja orang yang aku sayang mau menahanku disaat aku mencoba untuk pergi. 
Jalan kehidupan setiap orang memang benar berbeda, aku yang slalu ingin kembali dan sahabatku yang menginginkan untuk pergi. Manusia memang tidak pernah puas, slalu saja ada keinginan yang harus terpenuhi. Tuhan, slalu kuselipkan namanya di setiap doa, aku tau Engkau mendengar semuanya. Lalu kapan ? kapan waktu yang diharapkan kan ku jelang ? Aku sudah siap untuk bahagia, aku ingin lupa akan tetesan airmata. Mungkin kunci semuanya adalah kesabaran.
Ya aku tau, dulu bisa saja aku menghindari semuanya. Dan mungkin dengan cara singkat itu aku bisa bahagia. Tapi aku tau dengan cara mana aku bisa merasakan bahagia yang sesungguhnya. Bahagia dengan apa yang aku harapkan, walaupun itu hanya sebuah pengaharapan. Tapi pengharapan itu aku ubah menjadi kata AKAN, iya aku yakin semuanya yang aku harapkan bisa terwujud asalkan aku punya keyakinan yang kuat atas semua keputusan.
Teman, tersiksa itu saat kita membohongi perasaan kita sendiri seperti aku yang pernah mengatakan jika aku tidak lagi peduli terhadapnya tapi kenyataannya bukan begitu dan ketika aku mengatakan "siapa dia ? aku sudah tidak peduli lagi" tau kah hati ini sakit dan aku menyesal telah mengucapkannya. Maka akhirilah jika memang yakin untuk diakhiri dan bertahan lah jika memang rasa sayang itu masih ada.

DearMyBesties :)
 

Hujan di bulan Juni '16

Sempat berpikir sanggup atau tidak, sempat juga berpikir apakah semua ini mimpi. Tapi kenapa aku tidak berpikir ini hanyalah perpisahan biasa dan aku pasti bisa berlalu dari semuanya ? BELUM SEMPAT aku berpikir kesana. Karena setelah aku bangun, yang aku rasakan hanya bekas airmata yang sudah kering dan terasa menempel di pipi. Lalu aku melihat handphone berharap aku tidak menemukan kata perpisahan di kotak keluar, tapi kenyataan tetaplah kenyataan. Seketika batinku berkata, aku ini bodoh, tolol, aku biarkan amarahku mempengaruhi semua yang ada di otakku malam itu. Jelas disana dalam sebuah pesan singkat aku meminta untuk mengakhiri semuanya, sebodoh inikah aku ? membiarkan amarah merasuki akal pikiranku dan akhirnya suatu perpisahan yang tidak diinginkan terjadi.
Akhirnya penyesalan pun datang, ingin rasanya saat itu aku meminta dia untuk kembali karena disini aku butuh dia, aku sangat sangat menyayanginya. Tapi aku sadar, mungkin Ia juga ingin aku pergi dari kehidupannya. Buktinya dia tidak menahanku disaat aku meminta semuanya berakhir, dia juga tidak memberiku ucapan selamat pagi seperti biasanya. Aku berpikir bahwa ia benar benar ingin aku pergi. Mungkin amarahku juga terpancing karena dia mencari sebuah celah agar aku bisa habis kesabaran. Karena itu, ya itu yang aku maksud hujan di bulan Juni :""

Pertemuan itu :')

Entah berapa ribu kali aku berusaha melupakan semuanya. Awal kita bertemu dan awal kita bersama. Disana, ya disana. Di sebuah tempat belajar aku bertemu, dengan ketidak sengajaan, hanya sekejap aku melihatmu. 
Lalu apa yang membuat kita bisa sedekat ''kemarin'' ? takdir kah ? aku tidak mengerti terhadap semuanya. Mengapa aku harus bertemu kamu dan akhirnya aku juga harus kehilangan kamu ? aku juga sangat tidak mengerti, apa yang membuatku begitu sulit untuk melupakan masa lalu seperti kamu, dan hanya kamu. 
Memang ada apa ? apa yang membuat kamu begitu terlihat berbeda di mataku ? apa keistimewaan kamu di depan ku ? apa kecuekan kamu ? ketidak pekaan ? atau mungkin kepolosan kamu yang selalu membuat aku terlihat bodoh di depan semuanya ? 
Begitu banyak pertanyaan di sekeliling ku mengenai kamu. Dan selama ini aku tidak tau, dan tidak pernah menemukan jawabannya. 
Aku tidak pernah sedikit pun menyesal telah bertemu kamu, atau mungkin telah bersama kamu. Karena pertemuan itu, karena kamu, dan karena kebersamaan kita dulu. Otakku mempelajari semuanya sehingga perubahan sikap itu terjadi padaku. Secara tidak langsung kamulah orang yang mengubah kehidupan aku. Terutama sikap dan sifat, aku bisa kuat karena kamu, ya karena pertemuan itu ;') 


thankyousomuch ;')
my21